Beranda Februari 2024 Menperin Minta Perakitan Kendaraan Tambang di Dalam Negeri

Menperin Minta Perakitan Kendaraan Tambang di Dalam Negeri

2778
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, meminta dunia industri untuk membuat perakitan truk kendaraan niaga lokal yang digunakan untuk sektor pertambangan di dalam negeri.

Hal ini disampaikannya dalam acara IDXChannel pada Sabtu, 17 Februari 2024. Dia beralasan seiring tumbuhnya sektor pertambangan banyak sekali perusahaan tambang yang mengimpor kendaraan truk dan alat-alat berat lainnya dari China.

“Kemenperin menilai kebutuhan truk sebagai alat angkut tambang sangat besar seiring pertumbuhan komoditas batu bara dan mineral (Minerba) lainnya. Oleh sebab itu kemenperin mendorong  agar kendaraan niaga yang digunakan untuk sektor pertambangan segera dirakit secara lokal,” kata Menteri Agus.

Menurutnya, industri dalam negeri dapat menyiapkan produk truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang. Setidaknya skema completely knock down (CKD) dapat ditempuh untuk mendapatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

“Sehingga industri dalam negeri perlu didorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kita mendorong industri negeri segera menyiapkan produk-produk truk-truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang,” tegasnya.

Selain itu, dia meminta agar sektor industri dapat bekerja sama untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia. Hal ini melihat potensi besar dari kendaraan dan alat-alat berat untuk pengangkutan material pertambangan.

“Kita meminta mereka paling tidak bikin assembly line saja dulu di sini. Tidak apa-apa ada nilai TKDN-nya, karena kebutuhannya yang seperti tadi disampaikan itu besar sekali. Kebutuhannnya besar sekali, batu bara sedang tumbuh komoditas lain di mineral juga sedang tumbuh. Jadi saya sepakat bahwa kita harus mendorong agar industri kita siap,” pungkasnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahwa impor dump truck dengan kode HS87042369 mencapai US$113,26 juta. Angka tersebut tumbuh sebesar 31,73% dari impor tahun 2022 yang mencapai US$85,99 juta. (Shidddiq)