NIKEL.CO.ID, KOLAKA–Akhir Januari 2024 merupakan suatu pencapaian yang signifikan bagi PT Ceria Nugraha Indotama (CNI). Pada 28 Januari 2024, CNI berhasil melakukan pengangkatan pertama shell kiln dengan berat total sekitar 161 ton.
Pada 31 Januari 2024, CNI berhasil melanjutkan pengangkatan Shell Kiln Pier #3 & Pier #4. Proses fit-up tersebut juga berlangsung dengan aman dan lancar. Hal ini menjadi milestone yang bagi CNI, yang tengah berpacu dalam upaya menyelesaikan pembangunan smelter RKEF Line 1 yang dijadwalkan rampung pada 2024.
“Smelter tersebut diberi nama Smelter Merah Putih yang diharapkan dapat menjadi kebanggaan bagi Indonesia,” sebagaimana rilis pers yang diterima redaksi nikel.co.id. Saat ini, CNI terus bergerak mempercepat pembangunan pabrik bijih nikel di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sejauh ini, CNI terus menggenjot pembangunan infrastruktur strategis di lokasi smelter. Optimisme dalam pembangunan smelter untuk dapat selesai sesuai target perusahaan. Namun, selalu mengedepankan unsur kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang menjadi pedoman utama CNI.
Adapun Smelter “Merah Putih” yang tengah dibangun ini menggunakan teknologi mutakhir Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang memiliki tungku terbesar di Indonesia 72 MVA untuk mengolah bijih Nikel Saprolite.
Sebagai bagian integral dari pembangunan industri nikel di Indonesia, CNI tidak hanya membangun sebuah smelter, tetapi juga menjadi bagian dari visi lebih besar untuk mendukung pengembangan teknologi, serta memperluas kontribusi industri dalam mendukung keberlanjutan nasional. CNI dikabarkan siap menyongsong masa depan industri nikel yang semakin cerah di Indonesia. (Aninda)