Beranda Berita Nasional Pengembangan BESS Diharapkan dapat Bertahan hingga Puluhan Tahun

Pengembangan BESS Diharapkan dapat Bertahan hingga Puluhan Tahun

1116
0

NIKEL.CO.ID, 26 JULI 2023 – Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends, berharap pengembangan Sistem Penyimpanan Energi Baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) dapat bertahan lama (long time) hingga puluhan tahun.

“Bersifat long time, tidak hanya sekitar dua hingga tiga tahun saja digunakan. Melainkan juga bisa digunakan sampai puluhan tahun,” kata Mercy dikutip laman DPR RI, Rabu (26/7/2023).

Program BESS ini merupakan program kerja Indonesia Battery Corporation (IBC) bekerja sama dengan PT PLN Persero untuk pengembangan ekosistem baterai storage di Indonesia sebagai upaya mempercepat transisi energi hijau dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

Menurutnya, pengembangan BESS harus bisa diaplikasikan di seluruh daerah. Dari pengalaman di daerah pemilihan (Dapil)-nya di Maluku yang mengalami permasalahan terkait BESS ini.

Di Maluku dengan kondisi alam yang berbeda dengan daerah atau kota besar lainnya, membuat baterai mudah rusak dan tidak berfungsi.

“Kurang lebih hanya sekitar 2-3 tahun. Hal tersebut tentu tidak efektif dan merupakan sebuah pemborosan. Apalagi pembiayaan pengadaan baterai tersebut menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanjar Daerah),” ujarnya.

Dia menuturkan, kalau berbicara mengenai keadilan energi dan transisi energi yang menjadi problem yang cukup penting. Dimana di seluruh daerah atau wilayah harus mendapat listrik.

“Penggunaan BESS menjadi salah satu alternatif solusi. Sedangkan transisi energi atas nama untuk menekan emisi gas karbon tadi, penggunaan listrik melalui BESS ini berguna untuk menekan emisi gas karbon tadi,” tuturnya.

Namun, Mercy melanjutkan, kalau penggunaan BESS atau baterai ini cepat rusak, hanya sekitar 2-3 tahun tentu tidak efektif, dan pemborosan.

“Bisa dibayangkan di Maluku ada 342 pulau, taruhlah 130 sampai 150 Pulau menggunakan Batetai atau BESS, maka bisa dibayangkan 150 Pulau setiap 2 tahun sekali harus mengeluarkan dana hingga Rp2,5 miliar hanya untuk baterai,” lanjutnya.

Politisi asal Fraksi PDI-Perjuangan ini, menekankan, BESS harus bisa digunakan di semua daerah, termasuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Dia berharap, pengembangan battery energy system yang tengah dikembangkan oleh IBC ini tidak hanya menggunakan platform pulau-pulau besar sebagai basis pengembangannya.

“Tetapi juga harus bisa dikembangkan di seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Sehingga ketika diimplementasikan, maka yang ada di ujung Jakarta akan sama dengan yang di ujung Maluku, Papua dan daerah-daerah 3T lainnya,” tuturnya.

Perlu diketahui, tujuan BESS diciptakan untuk mengurangi bahan bakar fosil, sekaligus membantu pengembangan energi baru terbarukan. Untuk itu, PLN bersama IBC telah membangun BESS dengan kapasitas 5 Megawatt (MW) pada tahun 2022 lalu.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi, mengatur, PLN menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sangat membutuhkan BESS yang baik.

Saat ini, pengembangan pembangkit EBT banyak didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang bersifat intermiten.

“Sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten,” kata Evy seperti dikutip laman PLN.

Sementara itu, Direktur Keuangan IBC, Bernardi Djumiril, mengatakan, kerja sama antara IBC dan PLN Group yang akan mengakselerasi pengembangan BESS di Indonesia sesuai dengan tujuan perusahaan untuk dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.

“Karena pengembangan dan risetnya harus di-develop sedemikian rupa sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna,” kata Bernardi.

Menurutnya, melalui kerja sama ini maka visi IBC untuk menciptakan industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir dapat terealisasi lebih cepat.

“PLN Group mengelola PLTS maupun PLTB yang sangat vital untuk menguji keandalan baterai dari hasil riset ini nantinya,” ujarnya. (Shiddiq)