NIKEL.CO.ID, 3 November 2022-Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda memprediksi bahwa resesi ekonomi global akan sedikit berdampak pada ekspor nikel Indonesia karena mengalami penurunan permintaan.
Hal ini disampaikan Nailul Huda ketika menerangkan dampak resesi ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia dan sektor hilirisasi industri pertambangan terutama nikel.
“Tentu akan berimbas ke ekspor nikal, karena yang terjadi penurunan permintaan nikel dari luar, termasuk barang-barang setengah jadi dan mentah,” ucap Huda kepada nikel.co.id melalui pesan elektronik, Selasa (2/11/2022).
Menurut Huda, resesi ekonomi global yang membayangi dunia menjadi ancamannya di berbagai negara dunia lainnya, termasuk Indonesia. Namun dampaknya terhadap Indonesia tidak terlalu mengkhawatirkan.
“Resesi ekonomi global tentu berpengaruh ke perekonomian Indonesia, namun saya melihat dampaknya terbatas,” ujarnya.
Huda menjelaskan bahwa hal itu berdasarkan pada kegiatan ekonomi Indonesia yang cenderung berpusat pada perekonomian domestik.
“Hal ini berdasarkan pada perekonomian kita yang saya rasa sangat tergantung dengan perekonomian domestik dibandingkan global,” jelasnya.
Huda mencontohkan, resesi ekonomi akan terjadi di Indonesia apabila terjadi inflasi domestik karena konsumsi rumah tangga (RT) sangat berpengaruh terhadap 50% perekonomian Indonesia. Namun hal itu tidak tampak pada ancaman resesi global di tahun 2023 nanti.
“Konsumsi RT, misalnya, berpengaruh terhadap 50 persen perekonomian Indonesia. Jika yang terjadi adalah inflasi domestik, maka kita patut khawatir akan terjadi resesi di Indonesia. Namun yang saya lihat tidak demikian,” jelasnya.
Menurutnya, resesi global ini akan menyasar kepada tingkat inflasi yang sangat tinggi sehingga mendorong bank sentral negara-negara besar menaikkan suku bunga acuan.
“Akibatnya adalah investasi melemah dan menyebabkan perputaran ekonomi menjadi terbatas,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Huda, resesi global membuat perekonomian akan melemah yang merembet kepada ekspor impor antarnegara.
“Nah, Indonesia untuk ekspor-impor masih kecil pengaruhnya ke perekonomian nasional. Makanya dampaknya akan relatif terbatas,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal negatif, menurut Huda, konsumsi masyarakat maupun pemerintah harus dijaga dan didorong kemampuannya.
“Maka dari itu, dari sisi ekonomi domestik perlu didorong, misalkan konsumsi rumah tangga ataupun konsumsi pemerintah,” tandasnya. (Shiddiq)