Beranda Korporasi Ifishdeco Catatkan Laba Rp688,01 Miliar Sepanjang 2023

Ifishdeco Catatkan Laba Rp688,01 Miliar Sepanjang 2023

1763
0
RUPST Ifishdeco
Kiri ke kanan: Agus Prasetyono (Direktur Operasional), Muhammad Ishaq (Direktur), Agung Wahono (Manager Accounting & Tax), dan Rivka Rotua Natasya (Corporate Secretary). Dok: MNI/ Aninda.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Sepanjang 2023, secara konsolidasi PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) membukukan penjualan sebesar Rp1,43 triliun atau naik 52,6% dari Rp939,03 miliar pada 2022.

Perseroan berhasil menjual 2,29 juta ton bijih nikel sepanjang tahun lalu. Pencapaian tersebut sekitar 85% dari target perseroan sebesar 2,7 juta ton nikel pada 2023. Kenaikan penjualan disertai peningkatan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari penjualan, yakni 96,05% jadi Rp745,21 miliar, dari Rp380,12 miliar pada 2022.

Namun, laba kotor Ifishdeco tumbuh 23,3% menjadi Rp688,01 miliar pada 2023, jika dibandingkan Rp558,91 miliar pada 2022. Total aset Ifishdeco per Desember 2023 sebesar Rp1,07 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan per Desember 2023, masing-masing Rp286,59 miliar dan Rp785,88 miliar.

Ifishdeco akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp63,378 miliar atau setara dengan Rp29,83 per saham. Keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Hotel Le Méridien, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Sepanjang tahun lalu, laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk Ifishdeco mengalami pertumbuhan sebesar 6,06%  jika dibandingkan dengan Rp199,18 miliar (Rp93,74 per saham) pada 2022.

Perusahaan yang RKAB-nya telah lolos ini juga memperhatikan aspek enviroment, social, and governance (ESG).

“Yang tidak kalah penting, bagaimana proses reklamasi. Itu kunci keberhasilan penambangan. Itu komitmen kami yang kita lakukan terhadap bekas area tambang kita,” ujar Direktur Operasional Ifishdeco, Agus Prasetyono.

Kapasitas produksi Ifishdeco selama tiga tahun sesuai dalam RKAB adalah 2.295.000 ton pada 2024, 2.246.035 ton pada 2025, dan 2.291.005 ton pada 2026 atau rerata tiap tahun adalah 2,2 juta per tahun dan 6,6 juta selama tiga tahun.

Adapun prospek usaha pada 2024, Direktur Ifishdeco, Muhammad Ishaq, menilai, kebutuhan nikel masih sangat besar. Apalagi dengan berkembangnya electric vehicle (EV).

“Prospek usaha 2024, kita percaya kebutuhan nikel masih sangat besar. Ifishdeco akan melakukan ekspansi. Kita akan mengajukan IUP baru,” ujarnya.

Adapun saat ini Ifishdeco memiliki 3 IUP, 2 IUP nikel dan 1 IUP silika. Produksi IUP nikel pada tahun 2023 adalah sebesar 2,29 juta metric ton yang menjadikan Ifishdeco sebagai wajib pajak terbesar sektor penambangan dan penggalian terbesar di Sulawesi Tenggara. (Aninda)