
NIKEL.CO.ID, 29 Juni 2022-Penggunaan sistem aplikasi teknologi informasi (TI) di perusahaan pertambangan tidak melulu dimulai dengan biaya mahal. Selain lebih efisen dan efektif, TI dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Penggunaan sistem aplikasi TI dapat membantu berbagai macam aktivitas manusia, baik untuk membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi.
Teknologi berbasis informasi yang digunakan pada bidang bisnis, dapat memberikan kemudahan akses bagi perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain dengan bantuan internet.
Teknologi informasi memberikan dampak yang signifikan pada sektor industrialisasi dan bisnis dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Pada level mikro, kemajuan teknologi dapat digunakan dalam industri dan persaingan secara global. Sedangkan pada level makro, teknologi dapat dimanfaatkan dalam pembangunan ekonomi dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Untuk tahap awal, pemasangan aplikasi TI di perusahaan bisa dengan biaya lebih murah,” kata General Manager Mining PT Borneo Indobara, Supandi di acara ‘Coffie Morning Talk-Smart Mining and Sustainability in Indonesia’ yang diselenggarakan Majalah Tambang di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Menurutnya, penggunaan teknologi memberikan manfaat bagi perusahaan, selain lebih efisien dan efektif, dapat meningkatkan kualitas perusahaan.
Di tahap awal PT Borneo Indobara, kata Supandi, hanya menggelontorkan biaya 5 jutaan. Dengan kocek sebesar itu perusahaan dapat menangani kegiatan 12 ribu karyawan.
“Jadi, penggunaan aplikasi teknologi bisa dimulai dengan biaya murah, dan secara bertahap bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Chief Mining Operation PT ABM Investama Tbk, Adi Risfandi bercerita, sebelumnya dia harus terbang menggunakan pesawat ketika ingin berkoodinasi dalam pengerjaan sebuah projek di daerah. Sekarang, dengan menggunakan aplikasi teknologi, perusahaan dapat mengetahui update dari projek-projek yang sedang dikerjakan dari berbagai wilayah.
Adi sependapat dengan Supandi, untuk tahap awal, penerapan teknologi di perusahaan pertambangan bisa digunakan dengan pembiayaan murah.
Sementara Manager Lingkungan Hidup PT Bukit Asam (PTBA), Amarudin, mengatakan, PTBA sudah bekerja sama dengan vendor yang menangani bidang teknologi. Di tahap awal, PTBA memang mengeluarkan biaya cukup besar dalam penggunaan sistem aplikasi teknologi.
Seperti diketahui, PTBA menggunakan teknologi digital (digitalisasi) sebagai salah satu respon atas menurunnya komoditas pasar batubara selama kurun waktu 10 tahun terakhir, sejak 2021.
PTBA sudan menggunakan aplikasi Coorporate Information System Enterprise Application (CISEA), Mister BA, dan lainnya untuk mencapai efisiensi bisnis secara menyeluruh dan berkelanjutan. Manfaatnya, pemantauan lebih efisiensi dalam kemajuan pekerjaan, pengumpulan data dan informasi, hingga potensi efisiensi biaya selama penambangan. (Syarif/Varrel)